Setelah beberapa waktu yang lalu saya menulis serangkaian artikel mengenai "Belajar Perintah Command Line di Linux", maka untuk beberapa waktu ke depan Insya Alloh saya akan mencoba untuk membahas mengenai penggunaan Terminal di Linux khususnya Ubuntu.
Sebelumnya ingin saya katakan bahwa saya masih tergolong pemula dalam Linux ini. Saya menulis artikel ini dalam rangka semoga saya dapat berbagi sedikit pengetahuan dari apa yang telah saya pelajari mengenai Linux ini. Sebagai seorang pemula, semoga saja saya dapat menyampaikan hal-hal tersebut juga dengan cara yang lebih mudah dipelajari juga oleh sesama pemula. Jadi mohon maaf jika sekiranya nanti masih ada yang kurang-kurang dalam artikel yang saya tulis tersebut.
Oke sebagai gambaran awal, seperti yang telah sama-sama diketahui, Linux mempunyai tampilan GUI (Graphical user Interfaces) dimana kita dapat menandai, meng-klik, dan men-drag sesuatu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa kita perlu untuk terlebih dahulu membaca berbagai macam petunjuk. Namun lingkungan tradisional Linux sendiri adalah sebuah CLI (Command Line Interface), dimana kita dapat mengetikkan suatu perintah untuk memberitahukan komputer apa yang harus dilakukan. Mode CLI ini lebih cepat dan lebih powerful, tapi tentunya untuk dapat menggunakannya kita harus mengetahui terlebih dahulu perintah apa yang akan dimasukkan. Nah, penjembatan antara tampilan GUI dengan CLI inilah biasanya digunakan Terminal.
Sebagai catatan saja, bahwa penggunaan Terminal menggunakan paham case sensitive, artinya bahwa huruf besar dan huruf kecil dianggap berbeda oleh Terminal. Jadi penggunaan kata "user", "User", dan "USER" akan dianggap tiga kata yang berbeda oleh Terminal.
Untuk mengaktifkan Terminal, maka dapat melalui cara berikut :
- di Gnome (Ubuntu) : Applications Menu --> Accessories --> Terminal
- di Xface (Xubuntu) : Application Menu --> System --> Terminal
- di KDE (Kubuntu) : KMenu --> System --> Terminal Program (Konsole)
bersambung ke Artikel : "Mengenal Terminal Ubuntu - 2 (Sudo, File & Directory Commands)"
Sebelumnya ingin saya katakan bahwa saya masih tergolong pemula dalam Linux ini. Saya menulis artikel ini dalam rangka semoga saya dapat berbagi sedikit pengetahuan dari apa yang telah saya pelajari mengenai Linux ini. Sebagai seorang pemula, semoga saja saya dapat menyampaikan hal-hal tersebut juga dengan cara yang lebih mudah dipelajari juga oleh sesama pemula. Jadi mohon maaf jika sekiranya nanti masih ada yang kurang-kurang dalam artikel yang saya tulis tersebut.
Oke sebagai gambaran awal, seperti yang telah sama-sama diketahui, Linux mempunyai tampilan GUI (Graphical user Interfaces) dimana kita dapat menandai, meng-klik, dan men-drag sesuatu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa kita perlu untuk terlebih dahulu membaca berbagai macam petunjuk. Namun lingkungan tradisional Linux sendiri adalah sebuah CLI (Command Line Interface), dimana kita dapat mengetikkan suatu perintah untuk memberitahukan komputer apa yang harus dilakukan. Mode CLI ini lebih cepat dan lebih powerful, tapi tentunya untuk dapat menggunakannya kita harus mengetahui terlebih dahulu perintah apa yang akan dimasukkan. Nah, penjembatan antara tampilan GUI dengan CLI inilah biasanya digunakan Terminal.
Sebagai catatan saja, bahwa penggunaan Terminal menggunakan paham case sensitive, artinya bahwa huruf besar dan huruf kecil dianggap berbeda oleh Terminal. Jadi penggunaan kata "user", "User", dan "USER" akan dianggap tiga kata yang berbeda oleh Terminal.
Untuk mengaktifkan Terminal, maka dapat melalui cara berikut :
- di Gnome (Ubuntu) : Applications Menu --> Accessories --> Terminal
- di Xface (Xubuntu) : Application Menu --> System --> Terminal
- di KDE (Kubuntu) : KMenu --> System --> Terminal Program (Konsole)
bersambung ke Artikel : "Mengenal Terminal Ubuntu - 2 (Sudo, File & Directory Commands)"
Comments :
Post a Comment
Tolong jangan diisi dengan spam ya....