Mudik, Milik Masyarakat Jawa ?

Postingan kali ini bicarain hal yang ringan-ringan saja akh.... Mudik :)

Setelah kemarin lebaran kembali melakukan ritual yang setahun sekali itu. Mudik memang sudah menjadi kegiatan / agenda rutin yang tak terpisahkan dari rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati lebaran atau Hari Raya Idul Firti.

Sebenarnya mudik itu sendiri apa sih ?
Pengertian mudik menurut wikipedia yaitu :
"Mudik adalah kegiatan perantau/ pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, Mudik boleh dikatakan sebuah tradisi yang mutlak harus dilaksanakan. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua."

Saya merasa cocok dengan pengertian di atas, karena menurut saya mudik sudah menjadi milik bangsa Indonesia secara keseluruhan, dan bukan hanya milik kaum Muslimin di Indonesia. Banyak teman-teman saya yang non-Muslim pun memanfaatkan momen ini untuk pulang dan berkunjung ke kampung halaman. Mungkin hal ini salah satunya disebabkan karena memang momen mudik inilah dimana terdapat waktu libur yang agak panjang sehingga memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh.

Meskipun di pengertian di atas disebutkan juga bahwa sebagian besar pelaku mudik adalah masyarakat Jawa, tapi tampaknya budaya mudik juga dimiliki oleh masyarakat Indonesia dari daerah lainnya seperti masyarakat Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, serta daerah-daerah lainnya. Hanya karena masyarakat Jawa memang cukup mendominasi sehingga seakan-akan mudik menjadi kebiasaan masyarakat Jawa. Apalagi dengan adanya slogan Jawa : "Mangan ora mangan, sing penting ngumpul", tampaknya menambah lekatnya hubungan mudik dan masyarakat Jawa.

Bagaimanapun banyak sisi baik yang dapat diambil dari budaya mudik. Yang paling utama tentunya adalah terjaganya tali Silaturahim diantara sesama.