Kejadian 2 hari yang lalu itu ternyata masih membayang meskipun perlahan-lahan mulai samar. Salah satu episode dimana saya harus meyaksikan suatu kejadian yang cukup mengerikan dalam seumur hidup.
Diawali ketika saya bersama dua orang teman pergi untuk suatu keperluan dari kantor ke daerah perumahan Galaxi di Kalimalang. Kantor kebetulan berada di jalan raya Narogong, sehingga kami pergi ke tujuan melalui jalan raya Narogong tersebut kemudian melewati perumahan Kemang Pratama untuk selanjutnya menuju Perumahan Galaxi melalui pintu belakang.
Singkat cerita, ketika perjalanan pulang ke kantor. Waktu itu kebetulan sudah waktu-nya jam makan siang. Kami kemudian berhenti untuk makan siang terlebih dahulu di sebuah warung di dekat pertigaan menuju arah bekasi timur di dekat pasar Bantar Gebang. Ditempat itulah kejadian mengerikan tersebut terjadi.
Ketika sedang enak-enaknya menikmati hidangan ayam bakar. Tiba-tiba terdengan suara keras dari arah jalan raya. Saya yang kebetulan duduk menghadap ke jalan raya sehingga langsung dapat melihat apa yang terjadi. yang saya lihat waktu itu adalah sebuah sepeda motor yang sedang terjatuh (tergelincir) di tengah jalan raya dengan pengendaranya yang juga terlepar disampingnya. Yang mengerikan, saya melihat kepala pengendara motor tersebut berada di kolong sebuah Tronton besar (diantara ban depan dan belakang) yang masih melaju (kendaraan sebesar itu memang sulit untuk dapat berhenti mendadak). Selanjutnya yang saya saksikan hanyalah Tronton itu akhirnya berhenti setelah ban belakangnya terlihat mengangkat. Kejadian selanjutnya orang-orang berlarian ke arah tersebut dan jalanan akhirnya macet sampai lebih dari satu kilometer. Saya sendiri lebih memilih untuk tidak berusaha menyaksikan lebih dekat ke lokasi kejadian. Saya hanya melihat bahwa pengendara motor tersebut masih terkapar di jalan raya dengan posisi kepala diantara 4 ban belakang Tronton.
Maaf...
Mungkin bagi beberapa orang cerita saya terlalu menyeramkan. Saya juga masih merasa seram jika teringat hal itu.
Tapi lepas dari itu semua, memang bahwa ajal itu adalah sesuatu yang tidak diketahui kapan kedatangannya. Ajal bisa saja datang tiba-tiba seperti yang terjadi pada kejadian di atas. Meskipun ajal juga dapat juga datang dengan disertai awal yang cukup masuk diakal, misalnya saja karena sakit. Saya sendiri kadang-kadang berfikir, lepas dari kontrofersial benar tidaknya apa yang sudah dilakukan oleh ketiga terpidana mati Bom Bali beberapa waktu lalu. Sebenarnya ketiga terpidana tersebut dalam pandangan saya merupakan orang-orang yang beruntung (jika memang mereka memanfaatkannya). Mereka telah diberitahu bahwa mereka akan dieksekusi, sehingga waktu ajal tiba mungkin sedikit bisa diprediksi. Hal tersebut tentunya dapat memberikan cukup waktu bagi mereka untuk dapat bertaubat atas segala kesalahan yang telah diperbuat dan berusaha memperbaiki diri mereka masing-masing.
Berbeda dengan mereka yang mati mendadak. Beruntunglah kita jika sekiranya kita mati mendadak tersebut sedang dalam keadaan beramal sholeh misalnya ketika sedang sholat. Tapi celakalah kita jika sekiranya maut mendadak tersebut justru datang pada saat kita sedang melakukan perbuatan dosa.
Saya cukup sedih waktu lebaran kemarin. Ketika itu saya mendengar berita bahwa pada lebaran tersebut, sejumlah orang di suatu daerah di pesisir pulau Jawa meninggal keracunan. Yang membuat saya sedih adalah ternyata mereka keracunan saat mereka mengadakan pesta miras pada malam Takbiran. Alangkah malangnya nasib mereka, ketika maut mendatangi, mereka justru dalam keadaan yang menyedihkan tersebut. Meskipun saya sendiri tentunya tidak mengetahui bagaimana keputusan Alloh atas diri mereka masing-masing.
Ya Alloh, mudahkanlah aku dalam Sakaratul Maut. Wafatkanlah aku dalam keadaan Husnul Khatimah. Ampunkanlah segala kesalahanku ya Alloh. Sesungguhnya hamba-Mu ini seorang yang lemah. Bahkan untuk berbuat baik sesuatu yang kecil-pun kami tak mampu ya Alloh..jika sekiranya kami tidak dibimbing dengan rahmat-Mu.
Diawali ketika saya bersama dua orang teman pergi untuk suatu keperluan dari kantor ke daerah perumahan Galaxi di Kalimalang. Kantor kebetulan berada di jalan raya Narogong, sehingga kami pergi ke tujuan melalui jalan raya Narogong tersebut kemudian melewati perumahan Kemang Pratama untuk selanjutnya menuju Perumahan Galaxi melalui pintu belakang.
Singkat cerita, ketika perjalanan pulang ke kantor. Waktu itu kebetulan sudah waktu-nya jam makan siang. Kami kemudian berhenti untuk makan siang terlebih dahulu di sebuah warung di dekat pertigaan menuju arah bekasi timur di dekat pasar Bantar Gebang. Ditempat itulah kejadian mengerikan tersebut terjadi.
Ketika sedang enak-enaknya menikmati hidangan ayam bakar. Tiba-tiba terdengan suara keras dari arah jalan raya. Saya yang kebetulan duduk menghadap ke jalan raya sehingga langsung dapat melihat apa yang terjadi. yang saya lihat waktu itu adalah sebuah sepeda motor yang sedang terjatuh (tergelincir) di tengah jalan raya dengan pengendaranya yang juga terlepar disampingnya. Yang mengerikan, saya melihat kepala pengendara motor tersebut berada di kolong sebuah Tronton besar (diantara ban depan dan belakang) yang masih melaju (kendaraan sebesar itu memang sulit untuk dapat berhenti mendadak). Selanjutnya yang saya saksikan hanyalah Tronton itu akhirnya berhenti setelah ban belakangnya terlihat mengangkat. Kejadian selanjutnya orang-orang berlarian ke arah tersebut dan jalanan akhirnya macet sampai lebih dari satu kilometer. Saya sendiri lebih memilih untuk tidak berusaha menyaksikan lebih dekat ke lokasi kejadian. Saya hanya melihat bahwa pengendara motor tersebut masih terkapar di jalan raya dengan posisi kepala diantara 4 ban belakang Tronton.
Maaf...
Mungkin bagi beberapa orang cerita saya terlalu menyeramkan. Saya juga masih merasa seram jika teringat hal itu.
Tapi lepas dari itu semua, memang bahwa ajal itu adalah sesuatu yang tidak diketahui kapan kedatangannya. Ajal bisa saja datang tiba-tiba seperti yang terjadi pada kejadian di atas. Meskipun ajal juga dapat juga datang dengan disertai awal yang cukup masuk diakal, misalnya saja karena sakit. Saya sendiri kadang-kadang berfikir, lepas dari kontrofersial benar tidaknya apa yang sudah dilakukan oleh ketiga terpidana mati Bom Bali beberapa waktu lalu. Sebenarnya ketiga terpidana tersebut dalam pandangan saya merupakan orang-orang yang beruntung (jika memang mereka memanfaatkannya). Mereka telah diberitahu bahwa mereka akan dieksekusi, sehingga waktu ajal tiba mungkin sedikit bisa diprediksi. Hal tersebut tentunya dapat memberikan cukup waktu bagi mereka untuk dapat bertaubat atas segala kesalahan yang telah diperbuat dan berusaha memperbaiki diri mereka masing-masing.
Berbeda dengan mereka yang mati mendadak. Beruntunglah kita jika sekiranya kita mati mendadak tersebut sedang dalam keadaan beramal sholeh misalnya ketika sedang sholat. Tapi celakalah kita jika sekiranya maut mendadak tersebut justru datang pada saat kita sedang melakukan perbuatan dosa.
Saya cukup sedih waktu lebaran kemarin. Ketika itu saya mendengar berita bahwa pada lebaran tersebut, sejumlah orang di suatu daerah di pesisir pulau Jawa meninggal keracunan. Yang membuat saya sedih adalah ternyata mereka keracunan saat mereka mengadakan pesta miras pada malam Takbiran. Alangkah malangnya nasib mereka, ketika maut mendatangi, mereka justru dalam keadaan yang menyedihkan tersebut. Meskipun saya sendiri tentunya tidak mengetahui bagaimana keputusan Alloh atas diri mereka masing-masing.
Ya Alloh, mudahkanlah aku dalam Sakaratul Maut. Wafatkanlah aku dalam keadaan Husnul Khatimah. Ampunkanlah segala kesalahanku ya Alloh. Sesungguhnya hamba-Mu ini seorang yang lemah. Bahkan untuk berbuat baik sesuatu yang kecil-pun kami tak mampu ya Alloh..jika sekiranya kami tidak dibimbing dengan rahmat-Mu.
Comments :
Post a Comment
Tolong jangan diisi dengan spam ya....